Friday, January 9, 2015

10 Days - Java Lovescapade (Part 6)

Selasa, 30 Desember 2014, jam 05.30. Setelah berpamitan dengan keluarga di Malang, kamipun mulai berjalan menyusuri kota Malang untuk kembali ke Jakarta. Namun sebelumnya kami akan menginap hingga tanggal 01 Januari 2015 di kota Yogyakarta sekaligus bersilaturahmi dengan Sahabat Nusantaride di sana

Segarnya angin semilir yang cukup dingin menemani perjalanan kami. Sekitar 1 jam berkendara kami melihat plang Waduk Karangkates. Saya arahkan Black Magic ke pintu masuk Waduk Karangkates namun ternyata pintu masuk baru dibuka jam 07.00 artinya kami mesti menunggu sekitar 30 menit. Oleh petugas di pintu masuk kami disarankan menunggu di seberang dari pintu masuk Waduk Karangkates, disana ada warung-warung makanan dan juga ternyata ada waduk kecil yaitu Bendungan Lahor. Saya putar arah menuju lokasi yang ditunjukkan sebelumnya. Ternyata Bendungan Lahor selain bendungannya sendiri yang menjadi daya tarik, juga pemandangan di sekitar jembatan yang ada di dalam kompleks Bendungan Lahor



Sungguh luar biasa lukisan alam di lokasi ini. Setelah puas berfoto kami melanjutkan perjalanan. Memasuki kota Tulungagung sekitar pukul 8.30 kami memutuskan untuk mencari sarapan. Kami berhenti di tempat makan Sop Ayam Pak Min Klaten, yang persis berada di seberang Nirwana Plaza Tulungagung


Disini berbagai macam potongan ayam tersedia. Dengan kuah sop yang lezat dipadu dengan daging ayam yang lembut sangat menggugah selera bagi pencinta kuliner. Untuk setiap bagian ayam harganya berbeda, berkisar dari Rp 5.000 sampai yang termahal Rp 15.000 per porsi. Kalau saya sudah pasti, daging bagian paha menjadi favorit

Selesai sarapan, kami melanjutkan perjalanan. Lepas dari Tulungagung kami tiba di persimpangan jalan yang menuju ke Ponorogo dan Trenggalek. Berdasarkan saran dari Pakde Riza Amrullah, kami belok kearah Trenggalek menuju ke Pacitan melalui pesisir laut selatan. Dan benar saja, saran dari Pakde Ija, Beliau kerap disapa, adalah sebuah jalur yang sangat indah dengan jalan aspal yang sangat mulus, pemandangan yang cantik serta angin semilir dingin karena jalanan di rute ini adalah lokasi perbukitan

Pantai Soge, PLTU Sudimoro, Jembatan Soge dan jalur sepanjang Trenggalek - Pacitan sangat memanjakan mata kami, seakan-akan menghibur kami yang tidak dapat selesai menjelajahi Bromo sehari sebelumnya








Puas rasanya kami menikmati jalur yang hanya sekitar 30 km ini. Suatu hari kami harus kembali ke sini untuk menikmati Pantai Soge lebih lama lagi

Tidak terasa hari sudah semakin siang. Kami memasuki kota Pacitan, lanjut ke arah Wonosari. Memasuki kota Wonosari, suara mesin Black Magic terdengar kasar. Kami, berhenti sejenak untuk melakukan pengecekan dan benar saja, suara mesin Black Magic lain dari biasanya. Asumsi saya adalah antara rantai keteng atau LAT yang rusak. Kami jalankan BM secara perlahan. Saya mengontak Om Isal dan Om Eddy untuk menanyakan bengkel di Yogyakarta nanti untuk perbaikan BM, namun disarankan untuk masuk ke kota Wonosari dan melakukan perbaikan di sana. Baiklah saya pikir memang lebih baik untuk dilakukan perbaikan lebih cepat sekaligus istirahat makan siang

Memasuki Wonosari kami masuk ke sebuah bengkel yang cukup besar. Setelah dilakukan diagnosa, diperkirakan adalah LAT yang rusak. Saya persilahkan mekanik di bengkel tersebut untuk melakukan perbaikan



Selama BM diperbaiki kami mencari makan siang di sekitar lokasi bengkel. Pemilik Bengkel berbaik hari meminjamkan kami salah satu motor di bengkel tersebut untuk mencari makan siang. Makasih yah Bu, hehehehe...

Sekembalinya kami dari makan siang ada 2 orang Sahabat Nusantaride yang ternyatadiberitahu oleh Om Eddy untuk menemani saya mencari bengkel di Wonosari.Terima kasih Om sudah mau mendatangi saya untuk membantu. Berhubung BM sudah selesai diperbaiki, saya persilahkan mereka untuk meninggalkan saya dan saya akan melanjutkan perjalanan kembali

Saya pacu BM menuju ke Yogyakarta. Di sebuah ruas jalan di Wonosari hampir terjadi kecelakaan. Seorang pengendara motor Vario memutar balik dan melawan arah secara tiba-tiba, klakson panjang saya bunyikan dan penunggang motor tersebut tampak kaget dan malah terdiam di tengah jalur saya. Secara refleks saya kurangi gigi motor saya dan saya manuver motor ke arah kanan, dan kemudian saya coba arahkan kembali motor ke jalur kiri dibantu bukaan gas untuk menstabilkan motor. Wuihhhhhh... hanya kurang dari setengah meter jarak motor saya dan motor dia. Jika saya tidak refleks saya yakin akan terjadi tabrakan yang cukup keras. Luar biasanya, sang pengendara Vario melengos pergi begitu saja seperti tidak hampir terjadi apa-apa dan tetap melawan arus... sungguh sangat luar biasa. Saya dan Istri mengucap Alhamdulillah karena kami masih diberikan keselamatan.

Lepas dari kejadian tersebut kami keluar dari kota Wonosari. Roda BM bergulir membawa kami tiba di Bukit Bintang. Sebuah tempat di wilayah kota Bantul yang menjadi tempat favorit untuk berkumpul, baik untuk nongkrong-nongkrong dengan teman maupun untuk menikmati cahaya lampu kota pada malam hari. Kami menyempatkan diri untuk berhenti mengambil foto di lokasi ini


Setelah puas lalu kami lanjutkan perjalanan. Tidak lama kemudian akhirnya kami tiba kota Yogyakarta sekitar pukul 17.00. Yogyakarta, sebuah kota legendaris yang merupakan salah satu tujuan wisata favorit di Pulau Jawa. Memasuki kota ini, kami langsung menuju ke hotel Rengganis, hotel yang sudah kami booking 3 hari sebelumnya


Setelah check-in, kami beristirahat terlebih dahulu untuk malam nanti kami akan bertemu dengan Mas Haryo dan Mba Nita yang sudah ada beberapa hari sebelumnya di kota ini sekaligus melihat kondisi mereka yang sehari sebelumnya mengalami kecelakaan di daerah Piyungan

Let's get freshing up... and enjoy Jogja...

To be continue...


No comments:

Post a Comment