Monday, January 5, 2015

10 Days - Java Lovescapade (Part 2)

Mata membuka mengawali pagi, Kamis, 25 Desember 2014. Boncenger cantik saya masih terlelap dalam mimpinya. Saya buka pintu balkon kamar hotel dan terlihat pemandangan kota Banjar yang cantik di pagi hari



Jalan di depan hotel masih terlihat lengang. Sambil menghirup udara segar di pagi hari saya lihat handphone dan ternyata Om Tegar sedang trouble motornya, tidak dapat di start menggunakan electric starter di daerah Cimahi, saya telepon Beliau dan saya sarankan agar Beliau merapat ke hotel saya dan melanjutkan perjalanan bersama saya. Selain itu juga malam sebelumnya saya mendapat kabar Om Dharma dan Om Abimanyu sedang dalam perjalanan ke Surakarta dan posisi terakhir menginap di Cimahi. Merekapun akan bergabung dengan saya di Banjar pagi ini


Sarapan datang ke kamar kami dan Boncenger sayapun sudah terbangun. Setelah kami santap sarapan kami, kamipun bersiap untuk berangkat melanjutkan perjalanan dengan ditemani Sahabat-sahabat kami yang akan ikut serta hingga berpisah nanti di Wonosobo

Jam 09.00, Om Dharma, Om Abi dan Om Tegar sudah tiba di hotel dan kamipun siap untuk berangkat


Perjalanan kami terasa nikmat, ditemani udara cukup dingin dan semilir angin membuat kami sangat menikmati perjalanan ini. Di daerah Majenang kami berhenti di sebuah bengkel untuk mencoba memperbaiki motor Om Tegar dan Om Dharma yang tuas rem belakangnya agak macet. Saat perbaikan sedang dilakukan tiba-tiba lewat rombongan Sahabat Nusantaride lainnya yang memang satu tujuan dengan saya ke Dieng yaitu Om Pramudya, Cink Romen, Om Nur dan Om Aden. Mereka berhenti, lalu tawa serta peluk khas Nusantaride meramaikan bengkel yang saat itu sedang sepi. Sungguh suatu momen yang sangat berharga.

Sekitar jam 11.30 kami bersama-sama melanjutkan perjalanan hingga akhirnya kami tiba di persimpangan Wangon. Di sini rombongan kembali terpisah secara tidak sengaja :D, saya bersama dengan Om Dharma, Om Abi  dan Om Tegar mengambil jalan lurus, sedangkan kawan lainnya mengambil arah ke Ajibarang. Terpisah bukanlah hal yang besar di Nusantaride, kami memang terbiasa berjalan secara mandiri :D

Pemandangan indah tetap menemani perjalanan kami, hingga akhirnya kami memutuskan untuk makan siang di sekitar Wangon



Saat makan siang kami mendapat kabar salah satu Sahabat Nusantaride, Om Wanto sudah ada di Purwokerto, dan akan join group untuk ikut Om Dharma dan Om Abi ke Surakarta. Titik bertemu kami tentukan adalah di Banyumas.

Lagi-lagi rombongan kami terpisah di sebuah persimpangan di daerah Kebasen, Om Dharma dan Om Tegar mengambil kiri arah Purwokerto dan saya serta Om Abi mengmbil kanan arah Jogjakarta dan akan berbelok ke kiri di daerah Buntu. Hubungan komunikasi kami lakukan via telepon dan kami akan bertemu kembali di titik bertemu di Banyumas dimana nantinya akan ada Om Wanto juga

Sekitar jam 14.00 kami bertemu kembali di Banyumas, tawa lepas kami kembali pecah disini
. Saya mencoba menghubungi rombongan Om Pramudya dan kawan-kawan, mereka akan mengambil jalur Banjarnegara menuju ke Dieng, sedangkan kami akan mengambil jalur Wonosobo menuju ke Dieng. Rayuan maut Om Abi akhirnya melunturkan niat Om Dharma yang akan langsung menuju ke Surakarta. Mereka akan ikut serta bermalam di Dieng :D

Kami memacu kuda besi kami menuju ke Dieng via Wonosobo. Setelah melewati persimpangan Banjarnegara kami dihadang hujan. Saya dan Om Tegar memutuskan untuk berhenti dan mengenakan jas hujan, sedangkan Om Abi, Om Dharma dan Om Wanto meneruskan perjalanan. Setelah kami mengenakan jas hujan ternyata tidak jauh di depan kami, mereka sedang berteduh di sebuah kios pedagang durian dan sedang menikmati durian di bawah siraman hujan... tau gitu saya gak pake jas hujan dah Om... hahahahaha...

Saya dan Om Tegar memutuskan untuk lanjut, hujan yang sangat deras menyambut kami saat kami memasuki kota Wonosobo. Di sini Om Tegar berpisah dengan kami karena Beliau harus segera ke Semarang untuk urusan pekerjaannya. Setelah mengucapkan salam perpisahan ke Om Tegar, saya dan istri  melanjutkan perjalanan naik ke Dieng dari Wonosobo masih ditemani oleh hujan yang sangat deras.

Kami mendapat kabar dari Pakde Riza Amrullah bahwa Beliau dan Sahabat Nusantaride lain sudah ada di Dieng di sebuah penginapan di dekat Kompleks Candi Arjuna. Jam 18.00 kami tiba di penginapan tersebut dalam keadaan basah kuyup :D

Lagi-lagi tawa dan canda khas Nusantaride menyambut kami di lokasi. Rasa kangen ke Sahabat Nusantaride di sana terobati sudah.... heheheh... Ada Pakde Riza Amrullah, Mas NgAdiemin, Om Isal, Om Eko, Om Tatok dan masih banyak lagi Sahabat Nusantaride yang namanya saya belum sebutkan satu persatu.

Dinginnya terpaan hujan dan angin hilang seketika mendengar candaan Sahabat ditemani segelas kopi Purwaceng yang konon hanya ada di Dieng dan tidak ketinggalan pembakaran arang khas Dieng


Selain itu kami juga mencicipi kentang yang ditanam oleh warga di Dieng. Kentang disini terasa sangat padat dan nikmat, berbeda dengan kentang Fast Food yang biasa kami santap :D


Malam itu Dieng terasa hangat dengan tawa dan canda kami. Om Wanto, Om Dharma dan Om Abi juga sudah tiba di penginapan mereka, kebetulan lokasi penginapannya berbeda namun tidak jauh dari kami. Om Pramudya, Cink Romen, Om Nur dan Om Aden tiba di penginapan sekitar jam 21.00 membuat suasana semakin hangat. Akhirnya sekitar pukul 00.00 kami semua terlelap untuk mempersiapkan diri mengunjungi lokasi bencana alam longsor di Banjarnegara sekaligus menyerahkan bantuan dari Sahabat-sahabat Nusantaride.

To be continue...


5 comments: