Tuesday, April 15, 2014

Silaturahmi Caringin Tilu - Episode 1

Berawal dari pembicaraan Admin Nusantaride untuk bersilaturahmi dengan Sahabat Nusantaride di  Bandung maka saya mempersiapkan diri dan juga tentunya si hitam manis Black Magic untuk dapat hadir di Bandung pada tanggal 12 April 2014 tepatnya di Warung Caringin Tilu. Untuk tempat berubah dari rencana sebelumnya di Warung Daweung Bukit Moko menjadi di Warung Caringin Tilu dikarenakan Om Bimo yang berangkat dari Jakarta dengan Pakde Riza menggunakan mobil... sebab denger-denger dari Sahabat Nusantaride Bandung untuk jalur mobil agak sedikit merepotkan kalo mau ke Warung Daweung Bukit Moko.... hehehe... nextnya saya harus sampe ke Warung Daweung :)

Well anyway... akhirnya tiba juga di hari Sabtu tanggal 12 April 2014. Rasa tidak sabar yang sudah memuncak dari 3 minggu sebelumnya akhirnya dapat terpuaskan juga. Tepat jam 04.00 alarm handphone berbunyi menandakan saya harus bergerak bangun dan bersiap-siap. Rasa kantuk yang sebelumnya ada langsung hilang berganti semangat menggebu-gebu.

Ambil handuk, langsung mandi... setelah selesai mandi lalu saya lanjut bersiap. Istri tercinta dan tercantik sejagad raya sudah bangun dan membantu saya untuk bersiap. Oh iya sebelumnya Istri ingin ikut serta dalam perjalan ini namun karena rencananya pada minggu depannya ingin ikut ke Event Kiluan maka sabtu ini Istri saya tidak jadi mengambil jatah liburnya. Lanjut Sholat Subuh lalu menuju garasi mengeluarkan Black Magic dari kandangnya dan memasang sidebox yang sudah diisi dengan barang-barang yang diperlukan di perjalanan.

 Jam di tangan sudah menunjukan 05.15... sepatu, sarung tangan dan jaket sudah dikenakan... saya siap berangkat. Setelah mengucapkan salam dan cium perpisahan dengan Istri, tepat jam 05.30 saya mulai memainkan gas Black Magic untuk menyusuri aspal sepanjang Pamulang - Bandung.

Perjalanan dari Pamulang hingga Bogor terasa sangat indah... apalagi saat melewati Pasar Parung yang biasanya macet kali ini sangat lancar karena masih pagi, hehehehe... Sepanjang jalan dari Pasar Parung menuju Kota Bogor juga nikmat dikarenakan masih pagi dan hari Sabtu pula, hehehehe...

Persis saat mau masuk ke kota Bogor tepatnya di pertigaan dekat dengan Taman Yasmin saya berencana belok ke kanan melewati Jalan Leuwiliang - Bogor saya menyadari bahwa lampu sign saya mati. Setelah belok kanan saya berhenti di pinggir jalan tepatnya di depan Dealer Mobil Toyota untuk melakukan pengecekan. Asumsi saya kalau sama sekali tidak hidup lampu signnya adalah ada masalah di flasher... dan ternyata benar bahwa flasher sign hanya kurang kencang saja... kencangkan colokan flasher ke kabel bodi, tes lampu sign ke kiri dan kanan... semua sip lalu saya melanjutkan perjalanan.

Melewati Jalan Leuwiliang - Bogor tanpa hambatan lalu mengisi bensin masih di jalan yang sama dilanjutkan belok ke kiri melewati Jalan Kapten Muslihat dilanjut ke Jalan H. Juanda melewati Kebun Raya Bogor dan melewati Jalan Surya Kencana yang terkenal dengan Soto Kuningnya. Tidak terasa saya sudah memasuki Tajur Bogor lurus terus menuju Ciawi. Sedikit tersendat di perempatan Bogor - Sukabumi dikarenakan bus dan angkot yang berhenti sembarangan. Sekitar jam 06.40 saya berhenti sebentar di depan ruko yang masih tutup persis di Pasar Cisarua untuk mengirim pesan BBM ke Istri mengabarkan posisi saya.

Dari Pasar Cisarua lanjut menikmati aspal jalur Puncak yang baru saja di guyur hujan, beruntung saat saya lewat hujan sudah berhenti. Masuk areal Puncak mulai dari depan Kawasan Agro Wisata Gunung Mas kabut yang cukup tebal lumayan menghalangi pandangan. Saya tetap melanjutkan perjalanan dengan mengurangi kecepatan karena selain kabut yang tebal juga jalanan yang masih basah karena hujan dapat membahayakan perjalanan saya. Selepas dari Puncak Pass Resor kabut mulai menipis namun tetap kewaspadaan berkendara tidak berkurang karena jalan mulai menurun dan masih agak basah sisa dari hujan yang turun sebelumnya.

Jam 07.30 saya sempatkan berhenti ke satu tempat yang bagi saya wajib untuk dikunjungi yaitu Sate Maranggih Pak Maskur. Kelezatannya sudah terbayang dari rumah sebelum berangkat... hahahaha... Setelah menikmati 10 tusuk sate ditambah 1 bungkus nasi dan teh hangat sepertinya sudah cukup untuk sarapan di pagi ini, hehehehe... 20 menit di lokasi tersebut dan saya melanjutkan perjalanan menuju Kota Bandung.

Melewati Kota Cianjur jalanan masih cukup lengang dan saya terus menyusuri jalanan menuju ke Padalarang. Saat menanjak di sekitar bukit kapur Padalarang agak terhambat dengan truk-truk pengangkut batu kapur yang keluar masuk di jalan-jalan menuju ke penambangan batu kapur dan juga di Pasar Padalarang menemui kemacetan. Setelah pertigaan Padalarang - Purwakarta kemacetan mulai cair dan akhirnya saya memasuki Kota Bandung pada jam 09.15 dan berhenti di Alfamart di Jalan Raya Caringin. Sambil menikmati sebotol Pocari saya meluruskan kaki dan beristirahat sejenak.


Setelah sekitar setengah jam beristirahat, saya lanjutkan perjalanan untuk masuk ke pusat Kota Bandung. Perjalanan mulai mengalami hambatan kemacetan ditambah dengan kondisi motor yang menggunakan sidebox mengharuskan saya lebih sabar. Jam 10.45 saya tiba di Park Hotel Bandung dengan tujuan menemui sahabat kecil saya yang bekerja di hotel tersebut sebagai F & B Manager. Beruntung saya dapat menemui dia dan mendapat sedikit cemilan jus alpukat dan makanan yang berjudul Bitter Ballen... bola kentang dengan kornet sapi di dalamnya dimakan dengan saus mayo.... nyammmmm... sangat nikmat... hehehehe... Makasih banyak yah Andreas atas jamuannya.



Jam 12.15 saya melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir yaitu Warung Caringin Tilu. Cek group Whatsapp Nusantaride Bandung ternyata Mang Dedi sudah menuju ke lokasi. Setelah berpamitan dengan Andreas saya langsung tancap gas menuju TKP. Ternyata jalan menuju ke lokasi yaitu Jalan Padasuka tidak jauh dari Park Hotel Bandung. Melewati 2 lampu merah mulai dari depan Park Hotel Bandung saya belok kiri masuk ke Jalan Padasuka, lurus terus ke atas mengikuti jalanan menanjak dengan kemiringan yang lumayan... hehehehehe.

Alhamdulillah jam 12.50 saya tiba di Warung Caringin Tilu dan saya lihat Mang Dedi sudah ada di lokasi lengkap dengan senyum bersahabatnya.

Parkir motor, buka helm lalu disambut dengan salam hangat dari Mang Dedi.




--- Sampe sini dulu yah... Tunggu lanjutannya :D ---

1 comment:

  1. "Oh iya sebelumnya Istri ingin ikut serta dalam perjalan ini namun karena rencananya pada minggu depannya ingin ikut ke Event Kiluan maka sabtu ini Istri saya tidak jadi mengambil jatah liburnya"

    padahal ga jadi yah ke event kliuan :D xixixixixi
    #pebe

    ReplyDelete